Tuesday, 05 November 2019
“Untuk menciptakan industri sawit yang melibatkan perusahaan dan petani
kuncinya kemitraan. Ini adalah pola yang sudah berjalan melalui program inti
plasma,”
Paser (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Paser akan mendorong perusahaan kelapa sawit
setempat agar menjalin kemitraan dengan
para petani sawit.
Hal itu
disampaikan Asisten Ekonomi Sekretariat
Daerah (Setda) Kabupaten Paser Ina Rosana pada kegiatan loka karya yang digagas
Yayasan Solidaridad Indonesia, di ruang rapat Kantor Bupati Paser, Selasa
(5/11).
“Untuk menciptakan industri sawit yang melibatkan perusahaan
dan petani kuncinya kemitraan. Ini adalah pola yang sudah berjalan melalui
program inti plasma,” kata Ina.
Dalam kesempatan itu, Yayasan Solidaridad memfasilitasi
kemitraan dua kelompok tani dengan PT Wira Buana Subur. Masing-masing dari Desa
Modang dan Desa Ketabumi Kecamatan Kuaro.
Menurut Ina, menjalin kemitraan petani dengan perusahaan,
diperlukan kesepakatan antara kedua belah pihak.
'Tentu terdapat beberapa persyaratan yang harus
dipenuhi," katanya.
Sejauh ini, kata dia, terdapat beberapa kendala yang
dihadapi mulai dari aspek budidaya, kelembagaan kelompok petani hingga kualitas
Tandan Buah Segar (TBS) yang dipersyaratkan pihak perusahaan.
Permasalahan kelapa sawit di Paser hampir sama dialaminya
daerah lain di Indonesia. Secara nasional, 58 persen lahan sawit di Indonesia
dimiliki perusahaan kelapa sawit dengan segala macam kemampuan, akses, dan keuangan
yang dimilikinya.
"Selebihnya adalah lahan sawit mandiri, yang dikelola
petani dengan keterbatasan sumber dayanya, "jelas Ina.
Oleh karena itu, tambah Ina, pemerintah daerah mendorong
agar kemitraan antara petani dapat segera terjalin sehingga dapat mengatasi
segala macam persoalan yang ada.
“Harapannya ada kepastian harga yang diinginkan petani dan
perusahaan. Semoga kemitraan segera dapat terjalin sehingga ini dapat
meningkatkan kesejahteraan petani,” ucapnya. (MC Kominfo Paser)
Pewarta : R. Wartono
Editor: Abdul Hakim Muhiddin